Bandung
--- Peristiwa gugurnya Winda Yulia, peserta Program Sarjana Mengajar di
Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (SM3T), akibat terseret arus
sungai di Aceh Timur, mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
untuk melakukan evaluasi terhadap program tersebut. Musibah itu tidak
serta merta membuat Kemdikbud menghentikan pengiriman peserta SM3T ke
lokasi pengabdian yang memang membutuhkan perjuangan untuk mencapainya.
Justru Kemdikbud akan melakukan evaluasi terhadap seluruh prosedur dalam
Program SM3T, baik dari proses seleksi, pelatihan ketahanmalangan,
hingga penempatan, demi perbaikan ke depan.
"Program akan tetap dilanjutkan, tapi seluruh
prosedur akan dievaluasi termasuk cara penempatan, dan pembekalan,"
jelas Supriadi Rustad, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen
Pendidikan Tinggi Kemdikbud, usai disemayamkannya jenazah Winda Yulia di
Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jumat (30/11) siang.
Ia menambahkan, Program SM3T akan diteruskan,
mengingat tingginya kebutuhan akan tenaga pendidik untuk mengajar di
daerah 3T. Selaku penanggungjawab program SM3T, ia menjelaskan, Tim
Evaluasi SM3T saat ini telah berkumpul di Yogyakarta untuk mengevaluasi
seluruh standar operasional program pengabdian sarjana pendidikan
tersebut.
"Terus terang saya shock, dan langsung
saya kumpulkan semua di Yogya," tuturnya. Untuk ke depannya, ia
menerangkan, kemungkinan akan ada koordinasi dengan sektor di luar
pendidikan untuk mendukung program SM3T. Misalnya dengan merangkul
Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perekonomian dan
Kesejahteraan Rakyat. "Ini kita upayakan agar anak-anak yang kita kirim
selamat dalam bertugas," ujarnya.
Sementara Rektor UPI, Sunaryo Kartadinata
menuturkan, sebelum peserta SM3T dikirim ke lokasi penempatan, ada
pelatihan khusus untuk mereka. "Namanya pelatihan ketahanmalangan. Untuk
melatih mereka secara fisik dan mental," jelasnya. Namun ia mengakui,
perlu diadakan evaluasi untuk meningkatkan standar-standar prosedur
sehingga dapat meminimalisir resiko-resiko. (GG, DM)
Sumber: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/883
Komentar
Posting Komentar